Dari kecil saya dan kebanyakan pembaca lainnya telah hidup dengan hitungan kalender masehi, dan tidak bisa kita pungkiri bahwa sangat sedikit orang yang tahu penangalan hijriah. Mungkin orang hanya tahu tanggal untuk hari-hari besar islam seperti Ramadhan dan 1 Syawal. Nah, karena telah lama menggunakan kalender masehi, saya sering bertanya-tanya, kenapa bulan Oktober diletakkan pada urutan ke-10, padahal arti okto itu sendiri adalah 8 ? Kenapa namanya Januari, Februari, dst ? Kenapa tidak bulan pertama, kedua, dst ? Kenapa Februari berjumlah 28/29 hari dengan urutan ke-2, mungkinkah sebenarnya Maret adalah bulan pertama dan Februari adalah bulan terakhir ? Jika benar, berarti 28/29 hari pada bulan Februari adalah sisa-sisa hari dalam 1 tahun setelah 11 bulan yang lain diberi 30/31 hari. Nah, untuk memuaskan rasa penasaran saya ini, saya mencari informasi dari berbagai sumber, hasil pencarian tersebut akan saya tuliskan di sini untuk pembaca yang mungkin juga penasaran akan hal tersebut.
Menurut sumber yang saya temukan, awalnya pada zaman Romawi kuno hanya terdiri dari 10 bulan saja, yaitu :
1. Martius (31 Hari)
2. Aprilis (30 Hari)
3. Maius (31 Hari)
4. Junius (30 Hari)
5. Quintilis (31 Hari)
6. Sextilis (30 Hari)
7. Septalis (31 Hari)
8. Octolis (31 Hari)
9. Novelis (30 Hari)
10. Decemberis (31 Hari)
Alasannya karena 61 hari sisanya itu mereka tidak bisa bertani dikarenakan musim dingin, jadi tidak dimasukkan ke dalam kalender. Maka bisa dikatakan pada zaman itu mereka menggunakan kalender untuk membantu pertanian mereka, sehingga mudah menentukan waktu-waktu tertentu dalam bertani seperti masa panen misalnya. Dari uraian nama-nama bulan di atas, satu pertanyaan saya sudah terjawab. Oktober (pada zama Romawi kuno namanya Octolis) memang berada pada urutan ke-8. Nah, kenapa sekarang ada 12 bulan ? Lalu, kenapa Oktober bisa bergeser ke urutan 10 ? Jawabannya akan segera kita temukan.
Kemudian, Numa Numae Pompilus, orang pertama yang mendirikan Institusi Pontiface (Kepala Agama) sedikit merombak kalender untuk menetapkan upacara, bukan hanya untuk bertani. Jadi, ia perlu tahu tanggal 2 minggu sebelum musim dingin berakhir agar bisa mengadakan ritual/upacara penyambutan musim semi. Akhirnya ditambahkan Ianurius (28 hari) dan Februarius (29 hari) :
1. Martius (31 Hari)
2. Aprilis (30 Hari)
3. Maius (31 Hari)
4. Junius (30 Hari)
5. Quintilis (31 Hari)
6. Sextilis (30 Hari)
7. September (31 Hari)
8. October (31 Hari)
9. November (30 Hari)
10. December (31 Hari)
11. Ianurius (28 hari)
12. Februarius (28 hari)
Seperti yang kita ketahui bahwa sistem kalender dibuat berdasarkan pengamatan manusia terhadap munculnya bulan atau matahari, dalam kasus Romawi dua-duanya dipakai. Romawi mendasarkan perhitungan kalendernya terhadap perhitungan kalender Yunani, tetapi Yunani tidak menggunakan matahari dan bulan, melainkan berdasarkan kemunculan bintang Sirius. Para astronomer yang ditugaskan untuk memperhatikan gerak matahari, bulan dan konstelasi menjadi tidak sinkron dengan perhitungan kalender, sehingga perayaan keagamaan menjadi rancu dan tidak tetap setiap tahunnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa sistem kalender dibuat berdasarkan pengamatan manusia terhadap munculnya bulan atau matahari, dalam kasus Romawi dua-duanya dipakai. Romawi mendasarkan perhitungan kalendernya terhadap perhitungan kalender Yunani, tetapi Yunani tidak menggunakan matahari dan bulan, melainkan berdasarkan kemunculan bintang Sirius. Para astronomer yang ditugaskan untuk memperhatikan gerak matahari, bulan dan konstelasi menjadi tidak sinkron dengan perhitungan kalender, sehingga perayaan keagamaan menjadi rancu dan tidak tetap setiap tahunnya.
Jadi, diadakan bulan baru yaitu bulan ke 13 yang disebut Marcedonius yang jumlahnya 27 hari. Sehingga jumlah hari dalam 1 tahun bisa menjadi 378 hari. Kemudian, setiap 2 tahun sekali, bulan ini akan disisipkan dan menyebabkan rata-rata hari dalam 1 tahun adalah 366 hari dan itu sama dengan 1 tahun solar year (365 hari 5 jam 48 menit 46 detik).
Tapi penyisipan bulan ini menjadi hak Pontifex Maximus/Pendeta Tertinggi, dan karena sering kali terjadi penyalahgunaan hak-hak ini dalam politik Romawi. Seperti penambahan bulan Marcedonius ini, 2 bahkan 4 kali berturut-turut untuk memperpanjang masa jabatan seorang consul dan kemudian selama 4 tahun berikutnya tidak ada penambahan, maka hal ini sering membuat kacau perhitungan gaji, dan juga masa jabatan seseorang.
Lalu, pada tahun 45 Masehi, Julius Caesar mereformasi kalender tersebut menjadi :
1. Ianurius
2. Februarius
3. Martius
4. Aprilis
5. Maius
6. Junius
7. Quintilis
8. Sextilis
9. September
10. October
11. November
12. December
Satu lagi pertanyaan terjawab.
Januari dipilih sebagai bulan pertama karena diambil dari nama dewa Romawi, Janus (dewa Romawi penjaga pintu gerbang Olympus. Dewa dengan dua wajah yang berlawanan. Satu wajah menghadap ke depan dan yang satunya lagi menghadap ke belakang. Hal ini sebagai perlambang tatapan masa lalu dan pandangan ke masa datang. Janus yang kemudian menjadi Januari adalah gambaran bulan mawas diri, yaitu sebagai pemisah tahun lalu dan tahun baru.). Jadi, diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru, dan juga karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin, maka pada saat itu biasanya pemilihan konsul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur dan semua senat dapat berkumpul untuk memilih konsul, dan pada bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru.
Februari, berasal dari kalata latin Februa. Suatu istilah untuk pesta penyucian yang diselenggarakan oleh bangsa Romawi kuno pada tiap tanggap 15 februari.
Maret, berasal dari nama dewa perang romawi, Mars. Dewa Mars sangat terkenal karena kegarangan dan keberaniannya yang tiada tara.
April, asal kata nama bulan keempat ini masih belum disepakati secara pasti. Sebagian mengatakan bahwa April berasal dari kata Aphrodite, yang berarti Dewi Cinta. Agak mendekati kebenaran jika ditilik dari asal kata adalah Aperire yang berarti membuka. Pikiran ini muncul karena orang yunani menyebut musim semi yang dimulai bulan april dengan istilah "pembukaan".
Mei, kata Mei diperkirakan diambil dari nama Maia Majesta, atau Dewi Musim Semi. Musim semi disambut meriah dengan festival-festival oleh banyak rakyat Eropa. Gadis tercantik dan pria tertampan dipilih untuk dinobatkan menjadi raja dan ratu yang akan memimpin tari-tarian dalam festival itu. Di inggris tradisi ini masih dilakukan tiap bulan Mei, ratu disebut Maid Marian dan sang raja Robin Hood.
Juniata Juni berasal dari Dewi Juno, istri Dewa Jupiter. Juno adalah Dewi Feminin yang melambangkan harkat kewanitaan yang membawa kebahagian keluarga.
Juli, dahulu namanya adalah Quintilis, yang berarti yang ke lima. Bulan ini memiliki 30 hari. Ketika terjadi penambahan dua bulan oleh Numa Pompilius dan pergeseran bulan oleh Julius Caesar maka bulan ini menjadi bulan ke tujuh, dan jumlah harinya pun ikut berubah menjadi 31 hari. Ketika Romawi dikuasai Mark Anthiny, nama bulan ini diganti menjadi Juli untuk menghormati Julis Caesar.
Kaisar Augustus sangat berperan dalam sejarah bulan ini, bangsa Romawi dulu menyebut bulan ini dengan Sextilis yang berarti ke enam. Mereka kemudian mengubah namanya menjadi Augustus untuk menghormati pengganti kaisar Julius. Karena ia tidak mau bulannya memiliki jumlah hari yang lebih pendek dari Julius Caesar maka ia “mencuri” satu hari dari bulan Februari dan menyebabkan bulan Agustus berjumlah 31 hari dan Februari berjumlah 28 hari.
Kemudian untuk 4 bulan lainnya, nama mereka diambil dari urutan bilangan latin, September diambil dari kata Septa (ke tujuh), Oktober dari kata Okto (ke delapan), November dari kata Novem (ke sembilan), dan Desember dari kata Decem (ke sepuluh).
Persoalan belum selesai, ternyata 1 tahun itu bukan 366 hari, tetapi 365 1/4 hari (365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik.) dan Julius Caesar memerintahkan untuk menambahkan 1 hari pada tahun ke 4. Tetapi tampaknya terjadi kerancuan, misalnya sekarang tahnu 2000, tahun ke 4 harusnya adalah tahun 2004 tetapi petugas penjaga kalendar waktu itu menghitung 2000 sebagai tahun ke 1 jadi akibatnya dia menambahkan 1 hari pada tahun 2003 dan bukan 2004 dan ini terjadi sejak thn 45 SM.
Meski kalender Julian mendapatkan popularitas, namun di beberapa wilayah masih menggunakan tanggal di bulan Maret atau September sebagai awal tahun baru. Di Eropa Abad Pertengahan, misalnya, perayaan tahun baru dipandang sebagai kafir dan berasal dari kepercayaan pagan.
Sampai kemudian, pada tahun 1570-an, Paus Gregorius memberlakukan kalender Gregorian (modifikasi dari kalender Julian) dan menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru. Sejak itulah berbagai negara di dunia menjadikan 1 Januari sebagai awal tahun. Namun, perubahan itu tidak langsung digunakan di Inggris sampai 1752. Hingga waktu itu, Inggris dan koloni-koloni di Amerika merayakan tahun baru setiap tanggal 25 Maret.
Sumber :
http://ajiraksa.blogspot.co.id/2012/02/sejarah-munculnya-bulan-januari-sampai.html
http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/2010/12/asal-usul-sejarah-bulan-januari-sampai.html
Waw.... Terimakasih ilmunya
ReplyDeletePost a Comment