|  | 
| Src : google image | 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wah, kayaknya menarik nih ! Kenapa saya bahas ini ? Penasaran aja, simak dulu ceritanya.
Saat
 itu saya masih bocah SMP, kalau nggak salah saya masih kelas VII di salah 
satu SMP Negeri yang jaraknya cukup dekat dari rumah. Pagi itu saya
 dan beberapa bocah lainnya hendak bermain bola kaki ke pantai setelah 
didikan subuh (jadi kangen didikan subuh, mars didikan subuhnya masih 
inget), tapi karena didikan subuhnya dibatalkan, kami langsung berangkat
 usai melaksanakan sholat subuh (saat itu masih sekitar pukul 5 lewat 
sedikit karena subuh jadwalnya jam 5 kurang).
Baru
 saja kami keluar melewati pagar mesjid tersebut, sekitar 30 meter di 
sebelah kanan kami terlihat sebuah drum minyak besar terletak di tepi 
jalan, padahal benda itu tidak ada sebelumnya karena kami melewati 
jalan tersebut ketika hendak berangkat ke mesjid, sumur tua dan pohon 
beringin di seberang jalan itupun membuat suasana menjadi tak enak saat 
itu.
Tanpa
 transisi yang jelas drum tersebut berubah menjadi sesosok wanita 
memakai longdress putih dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya. 
Perubahannya sama sekali tak kami sadari, seolah mata kami tertutup 
untuk dapat melihat perubahan tersebut, padahal mata kami sama sekali 
tidak berkedip saat itu. Tak lama gadis itu pun mengangkat kedua 
tangannya perlahan, kami hanya bisa terdiam tak bergerak, bahkan tak 
sanggup untuk berteriak.
Wanita
 itu pun melompat dengan kedua tangannya terangkat ke depan dan 
lagi-lagi tanpa transisi yang jelas sosok tersebut berubah menjadi 
makhluk seram yang dibungkus kain kafan lusuh, dan kami masih tak bisa 
bergerak, walau pikiran terus berteriak ketakutan ingin lari dari sana. 
Sosok tersebut melompat ke arah sumur tua di seberang jalan tersebut 
hanya dengan dua kali lompatan hingga akhirnya menghilang. Lucunya, setelah
 beberapa saat makhluk tersebut menghilang, kami masih tak bisa bergerak dari tempat kami 
berdiri, kemudian makhluk itu muncul kembali dari sumur tua tersebut dan 
terlihat seperti sedang mengayuh sepeda, padahal kami sama sekali tidak 
melihat ada sepeda (melayang dong ? Sepertinya). Setelah makhluk tersebut 
menghilang entah kemana, barulah kami bisa bergerak dan segera berlari 
kembali ke mesjid berteriak minta tolong (-__- buat apa, kan udah 
ilang).
Entah
 berapa menit peristiwa tersebut terjadi, tapi yang membuat saya 
teringat kembali kejadian tersebut adalah mimpi yang saya alami tepat 
hari ini, dalam mimpi tersebut saya berada di kampus saat malam hari 
(kalau saya terka kira-kira sehabis shalat maghrib), tiba-tiba tempat 
sampah di dekat saya terjatuh dengan sendirinya dan saya mendengar 
sesuatu memanggil nama saya dengan nada yang menyeramkan, hal tersebut 
membuat saya tak bisa berteriak minta tolong (sepertinya saya bisa 
bergerak saat itu, walau hanya untuk mundur). Tiba-tiba saya terbangun 
dengan kaki terasa seperti kesemutan dan gemetaran
Nah,
 kenapa bisa demikian ? Kenapa saya tak bisa bergerak atau berteriak ? 
Mungkinkah karena takut ? Atau saat itu masih pagi makanya memberikan 
dampak tak bisa berteriak ? Silahkan simak penjelasannya !
Menurut Dr. Ulfi Umroni, melihat sesuatu yang gaib merupakan pengalaman yang menegangkan bagi 
invidu yang mengalaminya. Karena hal yang dilihat, dirasakan di luar bentuk 
kewajaran dan di luar akal normal atau rasional diri manusia. Sehingga saat
 seseorang melihat hantu secara langsung, kondisi ini dapat menyebabkan 
seseorang tercengang tidak tahu harus bagaimana. Adanya rasa 
takut, kaget, dan kebingungan yang mendadak, kemungkinan menyebabkan aliran
 darah menurun ke sistem organ tubuh, sehingga menyebabkan tubuh terasa 
dingin sampai gemetar. Semua reaksi ini mungkin menyebabkan perasaan 
yang tidak nyaman pada tubuh Anda.
Rasa takut berlebih dan mendadak ini kemungkinan dapat memicu reaksi beragam bagi seseorang yang melihat hantu, baik berlari, berteriak, menangis, ataupun terdiam. Oleh karena itu, reaksi ini tidak dapat dipastikan responnya, dan penyebab pasti yang memicu respon tubuh ini bagaimana juga tidak dapat dipastikan, karena tidak ada pendekatan medis yang dapat menjelaskan reaksi tubuh saat bertemu hantu pada saat berjalan atau terbangun.
Namun, ada teori yang mengkaitkan gangguan tidur dengan halusinasi melihat hantu. Hal ini disertai dengan ketidakmampuan tubuh untuk bergerak dan berteriak, karena adanya kelumpuhan sementara dari tubuh seseorang saat tidur karena suatu sleep paralysis.
Singkatnya Sleep Paralysis terjadi ketika seseorang dalam kondisi setengah sadar dan setengah terbangun. Ketika seseorang telah memasuki tahap tidur bermimpi (REM/Rapid Eye Movement), otak mengistirahatkan otot-otot (kecuali otot mata) agar tidak mengikuti kegiatan yang sama dengan mimpi yang dialami. Nah, jika seseorang sadar di tengah-tengah siklus ini, otak belum megirimkan sinyal kepada otot-otot untuk kembali berkontraksi karena masih berada dalam siklus REM. Mekanisme otak dan tubuh yang tumpang tindih inilah yang menyebakan seseorang tidak bisa bergerak bahkan berteriak.
Rasa takut berlebih dan mendadak ini kemungkinan dapat memicu reaksi beragam bagi seseorang yang melihat hantu, baik berlari, berteriak, menangis, ataupun terdiam. Oleh karena itu, reaksi ini tidak dapat dipastikan responnya, dan penyebab pasti yang memicu respon tubuh ini bagaimana juga tidak dapat dipastikan, karena tidak ada pendekatan medis yang dapat menjelaskan reaksi tubuh saat bertemu hantu pada saat berjalan atau terbangun.
Namun, ada teori yang mengkaitkan gangguan tidur dengan halusinasi melihat hantu. Hal ini disertai dengan ketidakmampuan tubuh untuk bergerak dan berteriak, karena adanya kelumpuhan sementara dari tubuh seseorang saat tidur karena suatu sleep paralysis.
Singkatnya Sleep Paralysis terjadi ketika seseorang dalam kondisi setengah sadar dan setengah terbangun. Ketika seseorang telah memasuki tahap tidur bermimpi (REM/Rapid Eye Movement), otak mengistirahatkan otot-otot (kecuali otot mata) agar tidak mengikuti kegiatan yang sama dengan mimpi yang dialami. Nah, jika seseorang sadar di tengah-tengah siklus ini, otak belum megirimkan sinyal kepada otot-otot untuk kembali berkontraksi karena masih berada dalam siklus REM. Mekanisme otak dan tubuh yang tumpang tindih inilah yang menyebakan seseorang tidak bisa bergerak bahkan berteriak.
COCOKOLOGI
Jika
 dikaitkan, hal ini cukup masuk akal karena saat itu masih pagi dan 
dalam keadaan baru bangun tidur. Walaupun sudah berjalan dan 
melaksanakan shalat subuh yang menghabiskan waktu sekitar +20 menit, 
tidak menutup kemungkinan otak masih belum sepenuhnya memberikan sinyal 
kepada seluruh otot untuk kembali bekerja dengan sempurna, sehingga 
tubuh masih bisa terserang sleep paralysis. Apalagi ditambah kaget yang menyebabkan menurunnya aliran darah ke organ tubuh sehingga membuat tubuh lemas. Mungkin kombinasi menurunnya aliran darah yang membuat tubuh lemas dan otak yang belum sepenuhnya mengirim sinyal ke otot-otot tubuh untuk kembali bekerja dengan sempurna, itulah yang membuat kita tak bisa bicara atau bergerak ketika melihat/bertemu hantu.
Ingat, ini hanya cocokologi penulis.
Nah, bagaimana dengan demam yang dialami setelah melihat hal-hal mistis seperti hantu ? Orang kampung saya bilang "tasapo", dalam Bahasa Indonesia yaitu tersapa, tidak sengaja disapa/dipanggil.disebut namanya oleh hal-hal mistis.
 
Nah, bagaimana dengan demam yang dialami setelah melihat hal-hal mistis seperti hantu ? Orang kampung saya bilang "tasapo", dalam Bahasa Indonesia yaitu tersapa, tidak sengaja disapa/dipanggil.disebut namanya oleh hal-hal mistis.
Dalam dunia medis tidak dikenal suatu penyakit yang disebabkan oleh hal mistis. Demam merupakan
 kondisi meningkatnya suhu tubuh di atas normal (38 derajat
 Celsius). Sangat banyak kondisi yang dapat menyebabkan demam, mulai dari
 infeksi bakteri, virus, cuaca ekstrim, dan lainnya. Mungkin sedikit 
berbeda dengan anggapan masyarakat awam mengenai demam setelah melihat 
hal mistis, apakah benar demam yang dimaksud adalah peningkatan suhu 
tubuh ? Atau gejala/sensasi tubuh yang terasa panas. Perlu diketahui juga
 pada kondisi penyakit tertentu, misalnya demam yang sangat tinggi, 
infeksi pada susunan saraf pusat, seseorang dapat mengalami halusinasi yang
 terkadang dapat disalah artikan oleh masyarakat awam sebagai hal 
mistis. Halusinasi membuat orang mendengar, merasa, atau melihat sesuatu
 yang pada kenyataannya tidak ada. Apabila mengalami gejala halusinasi, 
sebaiknya periksakan diri ke Dokter agar dapat dievaluasi dan diberi
 penanganan yang sesuai dengan penyebabnya - Dr. Annes Waren
Demam ketika melihat hal-hal seperti itu mungkin karena orang yang mengalaminya sudah terlebih dahulu terserang infeksi pada susunan saraf pusat, sehingga menyebabkannya melihat halusinasi seperti hantu dan semakin memicu demam tersebut terjadi.
Nah, dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belum ada penelitian maupun penjelasan ilmiah dalam dunia medis terkait reaksi tubuh ketika melihat hantu atau hal-hal yang dialami setelah melihat hantu.
Sekian pembahasan kali ini, Wassalam.
Src :
Demam ketika melihat hal-hal seperti itu mungkin karena orang yang mengalaminya sudah terlebih dahulu terserang infeksi pada susunan saraf pusat, sehingga menyebabkannya melihat halusinasi seperti hantu dan semakin memicu demam tersebut terjadi.
Nah, dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belum ada penelitian maupun penjelasan ilmiah dalam dunia medis terkait reaksi tubuh ketika melihat hantu atau hal-hal yang dialami setelah melihat hantu.
Sekian pembahasan kali ini, Wassalam.
Src :
- Bramardianto - Tahap Tidur: Siklus Tidur REM dan NREM
- Dokter Sehat - Pengetahuan Tentang Tidur - Tahapan Tidur: Tahap I, II, III NREM, dan rem
- Hello Sehat - Mengenal 4 Tahapan Tidur: Dari "Tidur Ayam" Hingga Tidur Pulas
- Hello Sehat - Sleep Paralysis Alias Ketindihan Saat Tidur, Apa yang Jadi Penyebabnya?
- Web Kesehatan - Fase dan Siklus Tidur: Tahapan-tahapan dalam Tidur
إرسال تعليق